Waspada Telur Infertil!!!
Telur ayam ras petelur
Dimasa pandemi seperti sekarang harga makanan pokok banyak mengalami kenaikan,
Seperti Gula, Beras, telur dll.
Berberapa tahun yang lalu di Indonesia sempat heboh dengan isu beredarnya beras bercampur palstik yang diperjual belikan di pasar tradisional
Sekarang 2020 muncul keributan baru, yaitu munculnya telur yang dijual dengan harga terlewat murah dipasar,
yang biasanya telur ayam dipasaran ber-harga 20k/kg ini bisa sampai harga 7-10k/kg
Ternyata telur tersebut adalah Telur Infertil!
Apakah berbahaya? Layaknya isu beras plastik seperti yang terjadi berberapa tahun yang lalu.
Apa itu telur Infertil?
Secara sederhana, telur infertil adalah telur yang gagal menjadi anak ayam, disebabkan oleah karena ayam jantan yang terlalu muda, kondisi ayam jantan yang tidak sehat, betina yang kelebihan berat, nutrisi yang tidak baik dan lain sebagainya.
Ciri- ciri telur Infertil
1.Kulit telur yang tipis(tidak selalu, tapi bisa jadi acuan)
2.Warnanya pucat(sama kek no.1)
3.Telur Infertil bisa diketahui dengan memecah telur dan melihat titik putih pada kuning telur yang tidak beraturan. Sedangkan pada telur fertil titik putih pada kuning telur tersebut berbentuk bulat dan terlihat jelas bagian tengahnya.
Apakah berbahaya bagi kesehatan?
Berdasarkan studi dari Universitas Gajah Mada (UGM), tidak ada perbedaan nilai gizi antara telur ayam yang fertil atau infertil.
"Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan perbedaan kandungan nutrisi antara telur yang dibuahi dan telur infertil," kata kepala program studi gizi kesehatan FK-KMK UGM, R Dwi Budiningsari dikutip dari situs resmi UGM.
Hanya saja telur infertil dari segi kualitas tidak seperti telur ayam ras petelur.
Telur infertil mudah mengalami pembusukan(±1minggu) maka para pedagang menjual murah telur tersebut.
Telur infertil dilarang untuk dijual!
Larangan tersebut diatur dalam Permentan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi.
Dalam Bab III pasal 13 disebutkan, pelaku usaha integrasi, pembibit GPS, pembibit PS, pelaku usaha mandiri dan koperasi dilarang memperjualbelikan telur tertunas dan infertil sebagai telur konsumsi.
Kesimpulan
Kesimpulan saya Pribadi, telur tersebut boleh saja di konsumsi pribadi atau di bagi2 kepada masyarakat yang membutuhkan, dengan catatan diberitahukan terlebih dahulu kekurangan telur tersebut, seperti mudah busuk dll.
Pokoknya jagan dijual aja nanti bertentangan sama Permentan(Peraturan Mentri Pertanian) :v
Sekian artikel ini saya buat. Terimakasih
#Mz🥺
Post a Comment
Post a Comment